Posts

Showing posts from August, 2018

Seperti Sedia Kala

Image
  Ada yang berbeda darimu. Kini aku bisa melihat sisi lain dari setiap luka yang pernah kurasa. Unik dan menarik. Ternyata ada banyak pelajaran yang dapat kupetik setiap goresannya. Memandang luka dari sisi logika, memahami hati yang takkan pernah bisa menerima. Entah bagaimana jadinya bilamana pandanganku tentang luka sepenuhnya tertumpu pada nurani. Karena ia takkan pernah bisa menanggungnya sendiri. Kini aku memandangmu tanpa dendam lagi. Kini aku memandangmu dari sisi yang lain. Butuh waktu untuk membuatku seperti ini. Karena luka bukan tentang seberapa besar kekuatan kita untuk menyembuhkan, ia hanya perkara waktu. Percaya kan pada waktu bahwa tak ada luka yang tak dapat disembuhkan meskipun tak ada manusia yang dapat benar-benar melupakan. Dan waktu pun telah menjawabnya. Aku pernah berpikir bahwa aku takkan pernah bisa melupakanmu. Melupakanmu bagai tugas berat yang selalu menemaniku disetiap harinya. Nyatanya sekarang? Ya, memang aku takkan pernah bisa. Aku mencoba m

Fase Antiklimaks

Image
  Tidak bisa tidur mengakibatkan banyak hal. Bagi saya, selain kesulitan bangun pada keesokan harinya, tidak bisa tidur juga membuat saya terpaksa melakukan apapun yang sama sekali tidak berguna. Kalau sudah terlampau bingung mau melakukan apa, terkadang saya kembali mengingat masa-masa yang sudah berlalu. Paling tidak sedikit mengingat kembali mantan-mantan ataupun kekasih tak sampai. Mereka punya tempat dan waktunya sendiri untuk dikenang. Dan perjalanan paling jauh saya dalam mengingat sesuatu adalah ketika mengingat masa-masa kecil.   Bisa dibilang masa terindah dalam hidup adalah masa ketika kita masih menjadi anak-anak. Saya tidak ingat beban apa yang saya rasakan waktu itu selain bermain dan bermain. Begitu indahnya sampai banyak orang yang ingin kembali. Kisah masa kecil kita memang akan tetap menjadi trending topik sepanjang masa, dari kalangan usia remaja hingga lanjut usia. Apalagi jika kita telah banyak kehilangan seseorang yang sempat menemani masa-masa ke

Pacaran Yuk?

Image
  Semakin banyak orang yang memandang sebelah mata akan halnya kesendirian. Apa masalahnya? Dimana letak salahnya? Oke, jika kalian boleh berpendapat mengenai kesendirian, izinkan aku berpendapat kembali mengenai pendapat-pendapat kalian. Bukankah malah lebih baik sendiri? Menghindari kebodohan cinta zaman sekarang yang semakin hari kian membusuk saja. Makin lama cinta makin tidak kelihatan seperti cinta. Lebih kepada gengsi akan ejekan 'masih saja sendiri'. Padahal cinta hanya menyiksa pengguna beratnya. Dan apa yang dibanggakan dari cinta yang bukan cinta? Tak paham apa maksudku? Apa itu cinta yang bukan cinta? Ya kalian. Baru hanya menyatakan cinta untuk pacaran saja, kesombongannya seperti orang yang memiliki seisi dunia. Dengar, bahkan mereka yang sudah menikah pun kerap kali bukan semata-mata karena cinta. Lalu apa artinya kalian jika tidak kusebut penasaran? Penasaran merasakan cinta. Penasaran terjun ke lubang yang kalian gali sendiri. Materi, tahta dan

Membicarakanmu

Image
  Membicarakanmu. Selain tentang kenangan-kenangan yang telah berlalu, kamu juga musibah kehilangan terbesar dalam hidupku. Seperti rampaian daun-daun yang kekeringan, kamu bagai air yang sangat kubutuhkan untuk memberikan kehidupan dan tumbuh. Semoga kamu berada pada ruang dan waktu yang penuh dengan renjana.   Aneh melihat keanehan ini. Sudah lama sekali sejak kamu pergi. Seperti baru kemarin saja terjadi. Apalagi ketika malam telah datang menghampiri. Bayanganmu seolah menumpuk dalam nurani tak mau pergi. Mengajakku untuk terbang tinggi melewati gugusan awan yang kesepian. Melihat segenap kenangan yang masih utuh tersimpan. Tak kusangka sedang kukunjungi senarai masa yang telah terlewati. Berjalan melangkah diatas lembaran usang yang lapuk. Perlahan-lahan jalan yang kulalui runtuh. Menarikku jatuh untuk kembali ke bumi dan kembali merasakan sepi. Diam-diam kucuri benih-benih pelangi. Agar kelak setelah hujan, akan kutunjukkan betapa besarnya keinginanku untuk kembali. Tun

Selamat Bagi Kalian!

Image
  Selamat bagi kalian teman-teman seperjuangan Kini aku tak lagi berada dalam satu barisan Kalian sudah berada satu langkah didepan Sementara disini masih kurenungkan kenapa tiba-tiba aku merasa tidak nyaman Apa karena melihat teman-temanku melangkah maju? Bukankah seharusnya aku senang melihat itu? Tak kusangka ini akan menjadi beban Mungkin karena baru kusadari bahwa aku telah mengabaikan bagaimana diriku dimasa depan

Pemikiran Payah

Image
Kamu boleh saja hadir disaat aku asyik menyendiri. Namun, aku hanya ingin menawarkan satu permintaan. Apa kamu bisa dengan senang hati menutup mulut segala cerita yang kita punya? Seperti halnya manusia yang dilarang untuk saling menyakiti satu sama lain. Begitupun mekanismenya tentang larangan mengumbar-umbar cerita yang kita berdua punya. Bisa, ya? Aku janji, kalau kamu mengambulkan permintaanku, aku takkan meninggalkanmu. Kemarikan jari kelingkingmu. Aku janji. Sebenarnya aku tidak masalah bila setiap kisahku selalu berakhir kurang menyenangkan. Aku sungguh tak mempermasalahkan hal itu. Sebaik-baiknya kisah, masih jauh lebih baik dari kisah yang selalu dijaga nama baiknya. Seburuk-buruknya kisah, masih jauh lebih buruk dari kisah yang selalu diumbar-umbar. Masalahnya begini, kisah kita seutuhnya cukuplah kita yang tahu. Sebagian kecilnya, katakanlah jika ingin curhat, salurkanlah kepada orang yang kamu percaya. Jangan mereka yang bermuka dua. Mohon kerjasamanya untuk salin

Kembalilah Bila Perlu

Image
  Beberapa waktu lalu. Ada kisah yang menjadikanmu peran utama. Aku adalah lawan mainmu. Menjadi yang terdepan menjagamu. Menjadi yang paling belakang meninggalkanmu (atau tidak pernah meninggalkanmu sama sekali). Menjadi yang terkuat jika bersamamu. Menjadi yang terlemah jika tanpamu. Setidaknya tak sampai lama. Tak sampai prioritas kekasihmu tergantikan oleh bait-bait tiada berguna ini. Begini, aku bukannya bermaksud untuk mengungkit-ungkit masa lalu, hanya mengutarakan kegelisahan yang belakangan kurasakan. Kebetulan, kegelisahan tersebut seputar masa yang telah berlalu. Dan mohon maaf, ada kamu didalamnya. Aku kurang mengerti apa ini tentang penyesalan atau lain sebagainya.  Bagaimana kabarmu? Ya, aku berbicara padamu. Bukan yang dulu hanya pernah bersama. Tapi yang dulu pernah ingin terus bersama. Bukan yang dulu hanya pernah bahagia. Tapi yang dulu pernah ingin terus bahagia. Bagaimana dengan kekasihmu? Apa dia tak hanya ingin bersamamu melainkan ingin terus bersa

Tolong Diam (Part 2)

Image
  Tolong jangan terlalu mengingatkan apa yang selalu kulakukan. Tolong jangan terlalu melarang apa yang selalu kucegah. Tolong jangan terlalu menceramahi apa yang selalu kurenungi. Kalian terlalu jauh mengambil sikap atas kehidupan orang lain. Ingat, boleh jadi orang lain seperti diriku ini telah jauh lebih dulu melakukan omong kosong yang kalian berikan padaku. Bukan hanya kalian yang paham mengenai hukum benar atau salahnya manusia. Dan kalian tidak melulu berhak mengambil suara berdasarkan presepsi kalian masing-masing. Tolong diam, cukup itu saja. Karena diriku adalah sepenuhnya milikku. Bukan milik kalian ataupun milik orang-orang terdekatku. Kalian bukanlah yang terbenar. Jika ada yang salah padaku, jangan bertingkah seakan kalian tak pernah melakukan kesalahan. Setiap orang pernah salah. Setiap orang tak selalu benar. Setiap orang pernah merasa benar ketika orang-orang menilai salah. Tentang benar atau salah sebenarnya tak masalah. Tergantung bagaimana kita mengambil su