Proses
Aku tidak bisa memprediksi kapan datangnya suatu hati. Aku sama sekali tidak menduga kapan munculnya segenap rasa. Maka, aku tidak dapat mempersiapkan kedatanganmu, sosok yang datang membawa potongan-potongan yang mampu mengisi celah hidupku, pelengkapku. Lepas dari itu, sejauh yang kutahu, aku hanya sedang mencari rumah untuk tidak hanya sekadar singgah, tetapi untuk menetap dan betah. Tempat bersandar paling tenang untuk jiwa yang lelah, tempat berpulangnya hati yang berkeliaran tak tentu arah. Dari yang sudah-sudah, sebenarnya aku tidak ingin kembali terlibat dalam suatu masalah. Momen bahagia yang akan mengundang luka pada akhirnya. Momen luka yang akan mengundang bahagia pada waktunya. Seperti pengulangan yang membosankan, namun sangat sulit untuk dihindari. Akan tetapi rasa tetaplah rasa, bukan suatu hal yang dapat dengan mudah dianggap tiada. Sebesar keinginan kita untuk menghindarinya, sebesar itu pula ia mendesak untuk ada.