Sudut Lain
Aku cinta sekali dengan musik, aku juga menyukai dunia tulis-menulis dan aku bodoh rasanya memanfaatkan hobi-hobiku sedemikian kerennya untuk hal-hal bodoh. Kadang aku ingin membawa seseorang lebih kedalam apa yang ingin aku sampaikan. Syukur-syukur mereka bisa menerimanya. Entah dari sisi kewarasan logika, atau ketidakwarasan hati. Karena kita takkan pernah tahu isi orang lain. Hati dan kepala kita hanya bisa menerka, mengira dan berprasangka.
Nah, makanya, jangan dulu menilai benar atau salah sesuatu yang bahkan belum kita tahu secara pasti.
Tapi, sepertinya, kita lebih mudah menerima omongan orang daripada karya-karya buatan kecil-kecilan demikian. Kadang kala omongan orang mampu membuat kita berani bertindak ataupun mengambil keputusan. Kadang kala omongan orang mampu membuat kita menjadi orang yang tak pandai syukur, tak menghargai diri sendiri bahwa sebenarnya yang lebih pantas untuk melakukan apapun terhadap diri sendiri bukanlah siapapun, melainkan diri kita sendiri. Kita dibuat tak waras, dibuat buta hati, dibuat separuh diri dan kehilangan seutuhnya diri kita. Padahal kita adalah sepenuhnya yang ada dalam diri kita. Adakah orang lain disana? Selain orang yang setia menunggumu membuka pintu dipelataran hatimu?
Comments
Post a Comment