Untukku Persembahkan, Untukmu Merasakan

 

Aku adalah gelap
yang memimpikan terang
Andai aku malam,
kamulah konstelasi bintang

Aku adalah ruang kosong
yang tak berwarna
Andai aku awan,
kamulah yang disebut pelangi 

Aku adalah ketulusan
yang mengangankan balasan
Andai kamu tahu,
aku takkan rela melepaskanmu

Kini, biarkan waktu kembali menemukan
jawaban-jawaban semesta yang mengejutkan
Sampai pada titik dimana kita akan kembali dipertemukan
Maka, kucoba memastikan dengan sisa-sisa harapan
Bahwa rasa ini masih pantas,
untukku persembahkan
untukmu merasakan

Popular posts from this blog

Hujan Paling Lama di Dunia

Mengenal Diri Sendiri

Maaf