Ketidakjelasan Semesta

Jiwa ini bergejolak terbakar emosi sebab sesuatu yang belum pasti. Andai suatu ketika yang tidak diinginkan terjadi, maka kehancuran akan datang menghampiri. Hancur lebur bersama kenyataan yang datang tanpa bisa dihindari. Begitu lah kurang lebihnya jika terlalu berharap pada sesuatu yang belum terjadi, bahkan sama sekali tidak dapat dipastikan.

Mereka tidak tahu hal yang belum mereka tahu. Mereka tidak mengerti hal yang belum mereka mengerti. Bahwa ada luka yang menganga, memusingkan kemungkinan nasib selanjutnya. Hidup terlalu keras, untuk orang yang jauh dari keberuntungan, untuk orang yang dimusuhi semesta bersama takdir-takdirnya. Dan, untuk orang yang terlalu berharap, sekali pun diiringi dengan doa dan usaha.

Hidup saja untuk hari ini. Boleh saja kemarin kurang baik, maka hari ini diperbaiki. Boleh saja kemarin sia-sia, maka buatlah hari ini sedikit lebih berguna. Hidup saja untuk hari ini. Jangan pikirkan jauh kedepan. Hiduplah tanpa berekspektasi apa-apa. Karena banyak sekali misteri dalam sebuah kemungkinan yang belum terjadi. Bagaimana jika waktu telah datang membawa bentuk kenyataan yang jauh sekali dari bentuk harapan yang pernah kita bangun? Apa kita akan mudah menerimanya? Tentu sulit jika sudah terlanjur memiliki ekspektasi tinggi.

Jadilah pesimis, yang tetap berharap namun ala kadarnya saja. Terkadang apa yang kita harapkan, justru seperti dimusuhi kenyataan. Akan tetapi jika sama sekali tidak kita pikirkan, justru akan datang secara mengejutkan. Hidup memang selucu itu. Bukan untuk ditertawakan. Melainkan untuk yang ingin mencoba tertawa diatas luka karena kekecewaan akan ketidakjelasan semesta.

Jika ingin terdengar konyol, jadilah pribadi masa bodoh yang hanya mengandalkan datangnya sebuah kebetulan. Mereka yang tidak pernah berpikir untuk berharap pun, masih dapat merasakan sebagian besar kemungkinan terbaik dari kemungkinan-kemungkinan lainnya. Termasuk kemungkinan terburuk sekali pun. Bagaimana mereka bisa selamat? Hidup memang selucu itu! HAHAHAHAHA

Popular posts from this blog

Hujan Paling Lama di Dunia

Mengenal Diri Sendiri

Maaf